1 October 2009

Sebuah Kisah Klasik Untuk Masa Depan

Dicelotehkan oleh Si_Isna jam 09:58
Pernah merasa seperti sudah melakukan hal yang benar tapi ternyata everything was totally wrong? Saya pernah. Dan itu benar-benar berdampak besar dalam hidup saya. Everything was totally changing since then. Tapi memang semuanya selalu berubah kan? Atau mungkin... sebenernya ga ada yang berubah. Mungkin yang terjadi hanyalah semuanya ga berjalan seperti yang saya kira, atau paling ga, yang saya inginkan. Wrong step at the beginning, and everything has totally changed. Ironically, it becomes the deepest regret of mine. I lose everything when I thought I have given the best of me.

Saya jadi ingat kata-kata Dumbledore : "Konsekuensi tindakan kita selalu begitu rumit, begitu beragam, sehingga meramalkan masa depan sungguh sangat sulit..." (Harry Potter and The Prisoner of Azkaban, hal. 523). Jadi saya rasa sudah cukup jelas, kita ga bisa menebak apa yang akan terjadi di masa yang akan datang. Semua yang sudah direncanakan, semua yang kita harapkan bisa terjadi, probably doesn't run exactly as it goes. Tapi satu hal yang pasti, apapun yang terjadi, semuanya harus bisa kita terima sebagai sebuah konsekuensi atas pilihan kita. Seperti juga konsekuensi yang dengan besar hati saya terima... karena saya memilih jalan yang menurut saya benar... I have lost the most priceless gift in my life.

Friendship

And do you know how it feels like?

Sakit...

Dan itu semua hanya karena sebuah utang budi. Kebaikan orang ini sempat membutakan saya... mengira kalau dialah the trully friend of mine. Saya melepaskan sahabat-sahabat saya hanya untuk menjaga perasaan dia. Hingga pada akhirnya saya sadar kalau saay cuma diperalat. Utang budi yang pernah dia beri ke saya dijadikan tameng untuk bisa mengikat saya, membuat saya merasa seperti diperbudak, dan akhirnya terkucilkan dari sahabat-sahabat saya sendiri. Ironisnya, dia sebenernya ga pantas untuk dibela sama sekali. Setahun bersahabat dengan dia, saya ga pernah liat dia mau bersikap seperti seorang sahabat... justru lebih seperti seorang atasan ke bawahannya. Apa seperti itu sikap seorang sahabat?

Hingga pada akhirnya saya memutuskan untuk menjauh dari dia, tapi saya juga sudah begitu jauh ditinggalkan oleh sahabat-sahabat saya... mereka yang mungkin menyesali sikap saya yang lebih memilih orang yang sebenarnya ga pantas untuk dibela.

Saya juga menyesalinya... tapi apa itu ada artinya? Semua sudah terjadi. Dan saya mendapat hukuman atas kejahatan saya terhadap sahabat-sahabat saya... being alone.

Catatan ini bukan cuma sekedar curahan hati saya... tapi juga sebagai pengingat... betapa besar harga yag harus dipertaruhkan dalam membuat sebuah keputusan.

0 ocehan mereka:

Post a Comment

Makasih banget deh udah nyempat-nyempatin baca... lebih makasih lagi kalau ditambah komennya...

1 October 2009

Sebuah Kisah Klasik Untuk Masa Depan

Posted by Si_Isna at 09:58
Pernah merasa seperti sudah melakukan hal yang benar tapi ternyata everything was totally wrong? Saya pernah. Dan itu benar-benar berdampak besar dalam hidup saya. Everything was totally changing since then. Tapi memang semuanya selalu berubah kan? Atau mungkin... sebenernya ga ada yang berubah. Mungkin yang terjadi hanyalah semuanya ga berjalan seperti yang saya kira, atau paling ga, yang saya inginkan. Wrong step at the beginning, and everything has totally changed. Ironically, it becomes the deepest regret of mine. I lose everything when I thought I have given the best of me.

Saya jadi ingat kata-kata Dumbledore : "Konsekuensi tindakan kita selalu begitu rumit, begitu beragam, sehingga meramalkan masa depan sungguh sangat sulit..." (Harry Potter and The Prisoner of Azkaban, hal. 523). Jadi saya rasa sudah cukup jelas, kita ga bisa menebak apa yang akan terjadi di masa yang akan datang. Semua yang sudah direncanakan, semua yang kita harapkan bisa terjadi, probably doesn't run exactly as it goes. Tapi satu hal yang pasti, apapun yang terjadi, semuanya harus bisa kita terima sebagai sebuah konsekuensi atas pilihan kita. Seperti juga konsekuensi yang dengan besar hati saya terima... karena saya memilih jalan yang menurut saya benar... I have lost the most priceless gift in my life.

Friendship

And do you know how it feels like?

Sakit...

Dan itu semua hanya karena sebuah utang budi. Kebaikan orang ini sempat membutakan saya... mengira kalau dialah the trully friend of mine. Saya melepaskan sahabat-sahabat saya hanya untuk menjaga perasaan dia. Hingga pada akhirnya saya sadar kalau saay cuma diperalat. Utang budi yang pernah dia beri ke saya dijadikan tameng untuk bisa mengikat saya, membuat saya merasa seperti diperbudak, dan akhirnya terkucilkan dari sahabat-sahabat saya sendiri. Ironisnya, dia sebenernya ga pantas untuk dibela sama sekali. Setahun bersahabat dengan dia, saya ga pernah liat dia mau bersikap seperti seorang sahabat... justru lebih seperti seorang atasan ke bawahannya. Apa seperti itu sikap seorang sahabat?

Hingga pada akhirnya saya memutuskan untuk menjauh dari dia, tapi saya juga sudah begitu jauh ditinggalkan oleh sahabat-sahabat saya... mereka yang mungkin menyesali sikap saya yang lebih memilih orang yang sebenarnya ga pantas untuk dibela.

Saya juga menyesalinya... tapi apa itu ada artinya? Semua sudah terjadi. Dan saya mendapat hukuman atas kejahatan saya terhadap sahabat-sahabat saya... being alone.

Catatan ini bukan cuma sekedar curahan hati saya... tapi juga sebagai pengingat... betapa besar harga yag harus dipertaruhkan dalam membuat sebuah keputusan.

0 comments on "Sebuah Kisah Klasik Untuk Masa Depan"

Post a Comment

Makasih banget deh udah nyempat-nyempatin baca... lebih makasih lagi kalau ditambah komennya...

My Blog List (testing what a long title looks like)

 
Blog Design by Template-Mama.