7 August 2009

Berkat Sahabat

Dicelotehkan oleh Si_Isna jam 14:40

Kenal kan sama dua anak di atas...? Harry Potter dan Ron Weasley, dua sahabat yang jarang terpisahkan dalam cerita Harry Potter. Kalau ngomongin persahabatan, sayah jadi ingat satu kisah yang pernah Ku baca di Intisari edisi lama, satu kisah yang bikin sayah tersentuh.

Ini kisah persahabatan dua anak manusia. Yang seorang adalah putra Presiden, yang lain pemuda rakyat jelata bernama Pono. Persahabatan ini sudah terjalin sejak mereka masih di bangku sekolah. Pno punya kebiasaan yang kadang menjengkelkan. Apa pun peristiwa yang terjadi di depannya selalu dianggap positif. "Itu baik!" katanya selalu.

Hari itu seperti yang sering mereka lakukan, Pono menemani sahabatnya berburu. Tugasnya membawa senapan dan mengisi peluru agar selalu siap digunakan. Entah kenapa, barangkali belum terkunci secara sempurna, setelah diserahkan kepada sahabatnya senapan itu meletus. Akibatnya cukup fatal. Ibu jari putra Presiden terkena terjangan peluru dan putus. Melihat itu tanpa sadar dengan kalemnya Pono berkomentar, "Itu baik!". Kontan sahabatnya naik pitam. "Bagaimana kau ini! Jempolku putus tertembak, malah dibilang baik. Brengsek!". Agaknya kali ini kelakuan Pono tak termaafkan. Ia dijebloskan ke penjara.

Beberapa bulan kemudian, sang putra Presiden kembali pergi berburu ke Afrika. Malang, ia tersesat di hutan lebat dan ditangkap sukuk primitif yang masih kanibal. Malam harinya, dalam keadaan terikat ia akan dibakar untuk disantap ramai-ramai. Anehnya, mendadak ia dibebaskan. Balakangan ketahuan, suku tersebut pantang memangsa makhluk yang organ tubuhnya tidak lengkap.

Nasib baik itu membuat sang putra Presiden termenung. Ia teringat kembali peristiwa ketika jempolnya putus tertembak lantaran ulah Pono. Ia kemudian menemui Pono di penjara. "Ternyata kau benar. Ada baiknya jempolku tertembak," katanya sambil menceritakn peristiwa yang baru saja dialaminya d Afrika. "Aku menyesal telah memenjarakanmu."

"Oh, tidak. Bagiku, ini baik."

"Bagaimana kau ini? Memenjarakan teman kau bilang baik?"

"Kalau aku tidak dipenjara, pasti saat itu aku bersamamu."


Kisah satir ini mengingatkan pada pernyataan Randolph Bourne, intelektual Amerika yang juga anak didik John Dewey. Katanya, seorang teman itu memang dipilih untuk kita berdasarkan hukum perasaan yng tersembunyi, bukan oleh kehendak sadar kita si manusia.

What do you think...??

0 ocehan mereka:

Post a Comment

Makasih banget deh udah nyempat-nyempatin baca... lebih makasih lagi kalau ditambah komennya...

7 August 2009

Berkat Sahabat

Posted by Si_Isna at 14:40

Kenal kan sama dua anak di atas...? Harry Potter dan Ron Weasley, dua sahabat yang jarang terpisahkan dalam cerita Harry Potter. Kalau ngomongin persahabatan, sayah jadi ingat satu kisah yang pernah Ku baca di Intisari edisi lama, satu kisah yang bikin sayah tersentuh.

Ini kisah persahabatan dua anak manusia. Yang seorang adalah putra Presiden, yang lain pemuda rakyat jelata bernama Pono. Persahabatan ini sudah terjalin sejak mereka masih di bangku sekolah. Pno punya kebiasaan yang kadang menjengkelkan. Apa pun peristiwa yang terjadi di depannya selalu dianggap positif. "Itu baik!" katanya selalu.

Hari itu seperti yang sering mereka lakukan, Pono menemani sahabatnya berburu. Tugasnya membawa senapan dan mengisi peluru agar selalu siap digunakan. Entah kenapa, barangkali belum terkunci secara sempurna, setelah diserahkan kepada sahabatnya senapan itu meletus. Akibatnya cukup fatal. Ibu jari putra Presiden terkena terjangan peluru dan putus. Melihat itu tanpa sadar dengan kalemnya Pono berkomentar, "Itu baik!". Kontan sahabatnya naik pitam. "Bagaimana kau ini! Jempolku putus tertembak, malah dibilang baik. Brengsek!". Agaknya kali ini kelakuan Pono tak termaafkan. Ia dijebloskan ke penjara.

Beberapa bulan kemudian, sang putra Presiden kembali pergi berburu ke Afrika. Malang, ia tersesat di hutan lebat dan ditangkap sukuk primitif yang masih kanibal. Malam harinya, dalam keadaan terikat ia akan dibakar untuk disantap ramai-ramai. Anehnya, mendadak ia dibebaskan. Balakangan ketahuan, suku tersebut pantang memangsa makhluk yang organ tubuhnya tidak lengkap.

Nasib baik itu membuat sang putra Presiden termenung. Ia teringat kembali peristiwa ketika jempolnya putus tertembak lantaran ulah Pono. Ia kemudian menemui Pono di penjara. "Ternyata kau benar. Ada baiknya jempolku tertembak," katanya sambil menceritakn peristiwa yang baru saja dialaminya d Afrika. "Aku menyesal telah memenjarakanmu."

"Oh, tidak. Bagiku, ini baik."

"Bagaimana kau ini? Memenjarakan teman kau bilang baik?"

"Kalau aku tidak dipenjara, pasti saat itu aku bersamamu."


Kisah satir ini mengingatkan pada pernyataan Randolph Bourne, intelektual Amerika yang juga anak didik John Dewey. Katanya, seorang teman itu memang dipilih untuk kita berdasarkan hukum perasaan yng tersembunyi, bukan oleh kehendak sadar kita si manusia.

What do you think...??

0 comments on "Berkat Sahabat"

Post a Comment

Makasih banget deh udah nyempat-nyempatin baca... lebih makasih lagi kalau ditambah komennya...

My Blog List (testing what a long title looks like)

 
Blog Design by Template-Mama.